April 02, 2008

PERGUNAKAN WAKTU (Pdt. Dr. Erastus Sabdono)

Didalam waktu hidup ini terdapat kesempatan, kesempatan ini bisa saya ibaratkan sebagai kendaraan yang membawa kita kepada kebenaran Allah atau tidak. dalam Efesus 5:6, pergunakanlah waktu yang ada. Disini waktu ibarat kendaraan yang dimamfaatkan. Dimamfaatkan disini lebih tepat digunakan kata diarahkan kepada tujuan yang benar. Sebab waktu tetap berjalan, tidak ada yang dapat menghentikannya. Setiap orang terseret oleh waktu itu. Karenanya sementara kita terseret oleh waktu, dihidup didalam waktu ini diarahkan ketujuan yang benar (1 Korintus 9:26).


Waktu ini sangat singkat artinya kendaraan yang membawa kita kepada kebenaran ini terbatas waktu penggunaannya (Yakobus 4:4; 1 Petrus 1:24). Menyadari hal ini, kita akan memiliki hati yang bejaksana (Mazmur 90:10). Oleh sebab itu, waktu yang sisa ini jangan kita gunakan untuk hal-hal yang Tuhan tidak kehendaki, tetapi kita gunakan secara bijaksana (1 Petrus 4:2-3).


Oleh sebab itu, seseorang harus mengerti kebenaran dan mengakuinya serta berkomitmen dengan teguh. Supaya waktu yang ada digunakan untuk membawa diri kita ini kepada kebenaran Tuhan. Kenyataan yang kita lihat adalah waktu yang ada digunakan untuk membawa manusia kepada berbagai hal yang tidak membawa kita kepada kebenaran Allah.


Banyak waktu yang digunakan sekedar mengumpulkan harta, meraih cita-cita duniawi seperti pangkat, prestasi, gelar dan lain-lain. Waktu digunakan untuk memuaskan hasrat keiginan daging dan berbagai kesenangan, seolah-olah manusia hanya memilki dunia hari ini. Manusia seperti ini, menjadi semakin serakah dan tidak puas dengan apa yang dimilikinya (Lukas 12:16-20). Mereka digolongkan oleh Tuhan Yesus sebagai orang bodoh. Kata bodoh dalam teks aslinya afroon yang juga berarti tidak bijaksana . Orang yang tidak bijaksana tidak mengerti kehendak Allah.


Manusia memiliki kesadaran, ia lupa bahwa hidup sekarang ini barulah permulaan dari sebuah kesadaran abadi (1 Korintus 15:32; Band Lukas 16:19-31). Dibalik kehidupan hari ini masih ada kehidupan di keabadian. Inilah yang dinanti-nantikan oleh tokoh-tokoh iman(Filifi 3:10-11). Gereja Tuhan harus menggiring jemaat kepada kehidupan yang penuh harapan disini (1 Petrus 1:3-4). Harapan disini menyangkut hidup kekal.

Tidak ada komentar: