April 01, 2008

PEKA TERHADAP KEBUTUHAN ORANG LAIN (Pdt. Dr. Erastus Sabdono)

Ada rahasia kehidupan yang tersembunyi bagi banyak orang mengenai menikmati suasana jiwa yang teduh ditengah-tengah segala tantangan. Rahasia itu adalah berpaling kepada kebutuhan orang lain. Kebutuhan orang lain ini bukan hanya uang atau materi, tetapi juga perasaan atau emosi sesama kita.


sama seperti diri sendiri menunjukkan kesediaan kita mengerti perasaan orang seperti kita juga mengerti perasaan kita sendiri. Maka dalam hal ini, kita harus mengenali perasaan kita dengan benar. Orang tidak mengerti kebutuhan orang lain adalah orang buta yang belum bisa melayani sesamanya, sekalipun ia seorang lulusan sekolah Alkitab dan disyahkan oleh sinode menjadi pejabat gereja, tetapi ia belum menjadi pejabat Tuhan.


Orang yang belum peka terhadap kebutuhan orang lain adalah pribadi yang tidak bisa mengerti pikiran dan perasaan Tuhan. Apabila ia diladang Tuhan, ia dapat menjadi alat iblis yang akan merusak pekerjaan Tuhan. Syarat utama menjadi seorang yang menjadi saluran berkat adalah bukan dengan uang kita; bukan dengan kecakapan dalam berkhotbah; bukan hebat dalam berorganisasi, tetapi hati yang peka membaca kebutuhan orang lain. Inilah pikiran dan perasaan Tuhan.


Orang yang tidak peka terhadap kebutuhan orang lain, juga kebutuhan perasaan orang lain, maka berarti masih banyak "durinya" bagi sesamanya (menyakiti atau membuat orang lain menderita). Dan segala tindakannya akan membuat orang lain tersandung.

Tidak ada komentar: