April 22, 2008

Menjadi Terang Bagi Sesama (Pdt. Dr. Erastus Sabdono)

Berita atau pengajaran tentang Tuhan Yesus sering tidak seimbang. Tuhan hanya ditampilkan sebagai pribadi yang lemah-lembut, sabar, penuh kasih, tidak bisa marah, atau bertindak tegas. Hal ini secara psikologis menyesatkan banyak orang. Sebagai akibatnya, banyak orang menjadi kurang ajar, tidak menaruh hormat sepantasnya kepada Tuhan dan tidak bersikap hati-hati, alias "semborono".


Tuhan tidak menyayangkan malaikat, bahkan Ia membuang malaikat dari hadirat-Nya. Tuhan menghajar orang-orang pada zaman Nuh, dengan menenggelamkan mereka kedalam air bah. Tuhan membakar kota Sodom-Gomora. Tuhan juga tidak menyayangkan orang pada zaman ini yang tidak takut dan tidak dengar-dengaran. Alkitab menulis bahwa manusia hari ini terpelihara untuk suatu penghukuman, yaitu : ketika bumi dihanguskan oleh api (2 Petrus 3:7).


Tuhan mencari orang-orang yang dapat menjadi terang-Nya. Tuhan akan mengangkat atau menampilkan orang-orang yang dapat menjadi terang didepan banyak orang. Seperti Tuhan Yesus berkata, bahwa orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya dibawah gantang, melainkan diatas kaki dian sehingga menerangi semua orang didalam rumah itu (Matius 5:15). Dengan demikian, mengapa masih ada orang Kristen yang berlomba menjadi besar, terkemuka, terhormat dan disanjung diantara sesamanya? Sebab mereka tidak tahu fungsi mereka sebagai terang. seharusnya orang percaya menjadi terang Tuhan untuk menunjukkan jalan keselamatan-Nya dan memuliakan Bapa disorga. Tetapi banyak orang yang mau menjadi terang bagi dirinya sendiri agar dimuliakan oleh sesamanya. Inilah gairah lusifer yang oleh karenanya, ia dibuang jauh dari hadirat Tuhan.


Kesempatan berharga ini, kiranya tidak kita sia-siakan. Hal inilah yang telah dinubuatkan oleh Daniel, bahwa orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya (Daniel 12:3). Dalam suratnya, Paulus menuliskan bahwa "supaya kamu tiada baraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela ditengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesatnya ini, sehingga kamu bercahaya diantara mereka seperti bintang-bintang di dunia (Filipi 2:15).


Dengan berfungsi sebagai terang dunia, maka orang percaya dapat menyelamatkan sesamanya dari kesesatan. Orang percaya dapat menghindarkan mereka dari kebinasaan dan api kekal. Orang percaya harus menjadi penunjuk bahwa adanya kota yang dapat menjadi satu-satunya pelindungan manusia dari kebinasaan dan sengsara kekal.

Tidak ada komentar: