April 22, 2008

Kebinasaan Pemberontak (Pdt. Dr. Erastus Sabdono)

Dalam Injil Matius 5:14-16, dengan tegas Tuhan Yesus menunjukkan bahwa orang percaya harus berfungsi sebagai terang dunia (Ye are the light of the world.A city that is set on hill cannot be hid). Tuhan Yesus berkata bahwa orang percaya adalah terang dunia, kota yang terletak diatas gunung, dan tidak dapat tersembunyi. Menjadi terang artinya menunjukkan arah jalan. Dalam Alkitab Terjemahan Baru tertulis bahwa kota yang terletak diatas gunung mustahil tersembunyi. Dalam teks aslinya kata "gunung" adalah oros, tetapi lebih tepat diterjemahkan "bukit". Berhubung dengan banyaknya bukit dipalestina, bisa membingungkan orang-orang yang hendak menuju Yerusalem. Tetapi bukit yang diterangi rumah-rumah penduduk menunjukkan letak kota itu.


Betapa pentingnya peranan anak-anak Tuhan disini. Ditengah dunia yang gelap, dimana banyak orang tidak melihat Kerajaan Tuhan Yesus, maka anak-anak Tuhan lah yang harus menunjukkannya. Kota itu memang tidak dibutuhkan hari ini, dan hampir semua orang belum menyadarinya. Manusia sibuk dengan makan-minum, kawin dan dikawinkan. Pada suatu hari nanti, semua manusia akan mengetahuinya bahwa hanya kota itulah perlindungan dari kebinasaan dan api kekal. Kerajaan Tuhan Yesus seperti bahtera Nuh, satu-satunya sarana yang disediakan Tuhan untuk terhindar dari air bah yang melanda dunia pada zaman Nuh. Pada waktu air bah belum melanda bumi, orang-orang mengolok-olok Nuh atas pekerjaannya yang tidak dimengerti oleh orang-orang sezamannya.


Didunia modern dimana Tuhan dan kebenaran-Nya dianggap kuno atau tidak up to date lagi, dan berbicara mengenai misi penyelamatan manusia pada masa depan dari kebinasaan dan api kekal dianggap sesuatu yang konyol. Penyelamatan yang diharapkan, dan terasa lebih dibutuhkan adalah penyelamatan dari masalah-masalah hidup hari ini. Bila tidak , dianggap tidak kontekstual atau tidak menjawab kebutuhan zaman. Itulah sebabnya, gereja dan pembicara yang berbicara mengenai Injil yang meyelamatkan masalah-masalah hidup hari ini, menjadi lebih populer dan konsumtif atau laris. Tentu Injil seperti itu adalah Injil palsu karena Injil telah dimodifikasi atau telah diubah agar sesuai dengan semangat zaman, atau gairah hidup manusia modern yang fasik. Gambaran yang jelas mengenai hal ini ditulis oleh Petrus dalam suratnya (2 Petrus 2:1-13). Dalam suratnya tersebut, Petrus menunjukkan adanya guru-guru palsu yang mengajarkan ajaran sesatnya. Jikalau Tuhan tidak menyayangkan malaikat-malaikat, manusia purba zaman Nuh dan penduduk Sodom-Gomora, Tuhan pun tidak menyayangkan kebinasaan orang yang memberontak kepada-Nya.

Tidak ada komentar: