April 08, 2008

FOKUS HIDUP (Pdt. Dr. Erastus Sabdono)

Tidak ada fokus hidup yang benar kecuali Tuhan, kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya. Inilah orientasi kita. Kurang dari ini lebih baik kita tidak pernah menjadi manusia, sebab untuk fokus inilah kita hidup. Inilah maksud tujuan manusia diciptakan oleh Tuhan. Kalau Tuhan menjadi fokus kita, tentu kita menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya objek pujian, pemujaan, penyembahan dan ibadah kita. Didalam Lukas 4:8, kita menemukan arti dan isi hidup yang benar.


Kerajaan-Nya menunjuk kepada tujuan akhir perjalanan hidup kita yaitu, kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus Kristus; Yerusalem baru yang akan turun dari langit (Matius 6:19-21; Kolose 3:1-4; Matius 6:33). Kebenaran-Nya menunjuk kepada kebenaran Firman Tuhan yang kita pelajari untuk kita kenakan dalam hidup. Seorang yang menjadikan kebenaran Allah sebagai fokus hidupnya (orientasinya) tentu akan mempelajari Firman-Nya. Orang-orang seperti ini akan mengalami pembaharuan terus-menerus dalam hidup ini (Roma 12:2). Baginya Firman Tuhan lebih berarti dari majalah, koran, TV, hobby, uang, kekayaan, prestise dan berbagai fasilitas hidup lainnya. Ini bukan berarti kita tidak membutuhkan semua itu. Semua ini bukan sebagai pelampiasan keinginan, tetapi kebutuhan untuk sarana melengkapi hidup melayani Tuhan.



Perlu kita mencontoh sikap beberapa tokoh iman dan Yesus sendiri yang tidak terbelokkan oleh bujukan iblis. Yusuf tetap teguh menolak bujukan istri Potifar. Nehemia tegas menolak bujukan Sanbalat cs yang hendak menggagalkan pembangunan tembok Yerusalem. Tuhan Yesus yang tetap tegas menolak bujuk rayu iblis. Perlu diketahui bahwa iblis membujuk Yesus untuk berbelok dari misinya berulang-kali seperti misalnya: Ketika Petrus dipakai iblis mencegah Tuhan Yesus ke Jerusalem (Matius 16:22-23); Ketika orang-orang Yahudi hendak mengangkat Yesus menjadi raja (Yohannes 6:15). Ketika Tuhan Yesus masuk Yerusalem dan orang-orang mengeluk-elukan Dia dengan suatu harapan bahwa Tuhan Yesus akan menjadi pahlawan, seperti Daud mengusir pemerintahan asing dari bumi tanah perjanjian (Yohannes 12:12-19) dan lain sebagainya.



Iblis adalah oknum jahat yang tidak suka melihat anak manusia memiliki fokus yang benar dalam hidup ini. Ia akan berusaha untuk merusak orientasi berpikir dan hidup anak-anak Tuhan ini dari fokus yang benar. Seperti iblis menunjukkan kepada Tuhan Yesus kekayaan dan kemuliaan dunia dan membujuk Yesus untuk membelokkan perhatianNya dari Bapa, maka iblis juga berusaha membelokkan perhatian kita dari Tuhan kepada objek lain. Dalam hal ini kita perhatikan pesan Tuhan kepada Yosua (Yosua 1:6-9). Nasihat ini dimaksudkan agar kita memiliki integritas tinggi sebagai anak-anak Allah.

Tidak ada komentar: