April 08, 2008

AKIBAT DOSA (Pdt. Dr. Erastus Sabdono)

Ratapan adalah kitab yang kemungkinan besar ditulis oleh Yeremia. Kitan dalam bahasa Ibraninya ekha ah. Penulis kitab Ratapan rupanya menyaksikan penghancuran kota Yerusalem yang megah (Th. 587 SM). Penulis kitab Ratapan menyaksikan sengsara umat Yahudi, bangsa pilihan Allah yang dihukum Tuhan karena pelanggaran mereka. Sekalipun mereka adalah bangsa pilihan Allah, tetapi Allah tidak menahan murka-Nya tatkala bangsa itu memberontak terhadap-Nya (Amos 2:4-5; Nahum 1:3; 1 Petrus 1:17). Dari kitab Ratapan 3:1-10 ini, kita temukan keadaan bangsa yang dikutuk Tuhan karena dosa mereka. Kesakitan, tidak ada suka-cita, terbelenggu berbagai kesukaran hidup, kemiskinan, doa yang tidak dijawab dan berbagai bentuk penderitaan yang tak terbayangkan.


Pada saat ini, barangkali keadaan kita sepeti keadaan bangsa Israel ini dan kita menjadi putus asa. Sementara iblis menyuarakan suara-suara fitnah : bahwa Allah tidak setia, tidak memperdulikan anda, Allah pilih kasih, Allah bohong dan lain-lain. Dalam Ratapan 3:22-23 ada sebuah janji tentang pengharapan. Kita harus tetap yakin bahwa Allah adalah Allah yang setia dan tidak boleh meninggalkan Dia. Dia harus menjadi satu-satunya keselamatan kita, bagian kita (Wahyu 3:24-25, Band. Yohannes 6:67-71).



Kita harus memahami bahwa terkadang kesulitan dan kesukaran hidup kita disebabkan oleh pemberontakan kita kepada Tuhan. Oleh sebab itu, selanjutnya Tuhan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh ; Ratapan 3:39-44. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana membereskan segala dosa dan kebiasaan jahat yang kita lakukan selama ini. Sebab inilah satu-satunya jalan keluar kita dari segala kesulitan dan kesukaran itu.


Banyak orang tidak mengerti bahwa inilah jalannya, menanggalkan semua beban dan dosa. Mereka masih mencoba berupaya berdoa, ke kebaktian, memuji-muji Tuhan dan lain sebagainya, tetapi tidak menyelesaikan masalah prinsip yang adalah penyebab utamanya. Penyebab utamanya adalah pemberontakan terhadap Allah. Allah menghendaki agar kita menanggalkan beban dan dosa. Sebab, kalau kita bersedia menanggalkan beban dan dosa, maka Allah pasti membuktikan bahwa Ia besar mau dan mampu menolong kita. Kalau kita sungguh-sunguh mau mengenakan kebenaran ini, maka kita akan memperoleh dua hal: berkemenangan selama kita didunia ini, dan beroleh kehidupan dalam kemuliaan nanti di kerajaan-Nya.



Kalau kita tidak mau mengerti dan tidak mau bertobat dengan sungguh-sungguh, maka keadaan kita yang sulit tidak akan berubah. Pengiringan kita kepada Tuhan terasa melelahkan. Kita tidak bergairah untuk melayani Tuhan. Lebih cendrung dan ngampang putus asa. Bila kita berjalan dengan Tuhan, hidup ini menjadi lebih mudah dan tidak terlalu sulit bagi kita. Sebab kita tahu kuncinya.

Tidak ada komentar: