Maret 31, 2008

SUMBER PENYESATAN (Pdt. Dr. Erastus Sabdono)

Penyesatan yang terjadi dikalangan orang percaya, timbul dari dalam dan luar gereja. Penyesatan-penyesatan yang terjadi bisa berupa dogma agama lain, atau filsafat hidup dunia yang secara akali dapat diterima oleh manusia. Penyesatan seperti inilah yang dikatakan sebagai penyesatan terselubung (tidak terjadi secara terang-terangan).



Andaikan secara terang-terangan, maka gereja dapat mengantisipasi secara frontal pengajaran agama lain atau filsafat dunia, dengan mudah. Namun jika yang kita hadapi sesuatu yang dikemas dengan baik;tidak menunjukkan secara nyata penyesatannya, hal ini membuat penyesatan menjadi lebih sukar dikenali dan diantisipasi.



Penyesatan lain dalam gereja adalah pengajaran dan khotbah yang nampaknya didasarkan pada ayat-ayat Alkitab, tetapi sebenarnya tidak Alkitabiah. Khotbah dan pengajaran yang tidak Alkitabiah ini disebabkan oleh kesalahan tafsir atau pengertian terhadap pokok-pokok yang diajarkan Alkitab. Penyesatan ini bisa terjadi melalui hamba-hamba Tuhan yang berkeadaan sebagai berikut :
1. Hamba-hamba Tuhan yang belum layak mengajar, mereka belum dilengkapi dengan kebena
ran yang cukup.
2. Hamba-hamba Tuhan yang berhenti belajar.
3. Hamba-hamba Tuhan yang terkena "polusi dunia". Hamba-hamba Tuhan yang motivasinya
tidak murni lagi melayani Tuhan dan hidup tidak benar.



Dalam Matius 18:6-9, Tuhan Yesus mengancam berat kesalahan para penyesat ini. Kata "anak kecil" disini bukan anak sekolah minggu, tetapi orang percaya yang "seperti anak kecil" (ena ton mikron touton ton pisteuonton eis eme: One of these little ones wich believe in me). Ini menunjuk kepada orang-orang kristen yang suka dengar-dengaran, mau belajar, mau taat, seperti paidion (Matius 18:3). Pada masa kini banyak orang kristen yang seperti ini. Mereka kurang selektif dalam memilih pengkotbah. Mereka belum dapat membedakan dusta atau kebenaran; jerami atau rumput hijau; lalang atau gandum.



Bila sebuah jemaat sudah terbiasa terkena "virus" ajaran yang kurang sehat, maka sebagai akibatnya mereka tidak lagi menyukai pengajaran yang benar (1 Timotius 4:9-11). Oleh karena itu, semua orang percaya harus membaca, memahami dan mengenal Firman Tuhan dalam Alkitab, agar tidak mudah disesatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab dan oleh filsafat-filsafat dunia.

Tidak ada komentar: