Maret 25, 2008

SAYA LASKAR KRISTUS (Pdt. Dr. Erastus Sabdono)

Sejak kecil ketika saya mengikuti kebaktian sekolah minggu, saya sering mendengar dan menyanyikan lagu "Saya laskar Kristus", tetapi saya tidak pernah mengetahui artinya laskar Kristus yang sebenarnya. Kita perlu tahu bahwa laskar secara fungsionalnya selalu maju berperang melawan musuh dan berupaya untuk memenangkan peperangan itu. Tetapi dalam Alkitab Bahasa Indonesia menggunakan kata "prajurit" ketimbang "laskar" (2Timotius 2:3, Ing: Soldier; Yun: Stratiotes). Jika orang kristen disebut "Laskar Kristus" berarti orang kristen dipanggil bersama Yesus untuk membinasakan pekerjaan Iblis (Yohannes 3:8).

Sikap yang benar yang harus dimiliki seorang "Laskar Kristus" adalah :

Pertama : Menyadari bahwa ia selalu berada didalam medan peperangan. Ini merupakan kesadaran bahwa dunia ini sedang memasuki peperangan besar, sehingga sikap hidupnya pasti berbeda dengan orang lain. Dunia bertambah jahat (Matius 24:21). Daniel menubuatkan zaman ini merupakan zaman dimana orang fasik berlaku fasik. (Daniel 12:10). Dan Paulus juga mengidentifikasikan masa ini sebagai masa yang sukar (2 Timotius 3:1). Semua ini adalah produk dari karya terakhir penghulu kegelapan berupaya untuk membawa orang sebanyak mungkin masuk persekutuan dengan kerajaan kegelapan.


Kedua : Kesadaran tidak memiliki kepentingan dalam hidup ini, kecuali mengabdi dan melayani Tuhan. Bersama Yesus menghancurkan pekerjaan Iblis. Dalam 2 Timotius 2:3-4 terdapat 2 macam laskar, yaitu: baik dan tidak baik. Laskar yang baik adalah laskar yang rela mengalami penderitaan (kakopateson-suffer harship), karena tugas yang disandang. Kita harus menjadi tentara sejati dan melayani karena dedikasi (1 Korintus 9:18). Apakah kita sudah menjadi laskar yang baik (suffer hardship as a good soldier-kakopateson os kalos stratiotes)?
Laskar yang baik adalah pribadi yang diidentifikasikan oleh Tuhan Yesus "kehilangan nyawa karena Aku". Ini adalah kehidupan orang kristen yang normal (Filipi 1:2; 2:17, 2 Korintus 5:14-15). Orang kristen seperti ini tentu memberikan seluruh kehidupan dan miliknya bagi kepentingan peperangan.


Ketiga : Kehidupan yang bersih. Kita tidak dapat menjadi seseorang yang berperang bersama Tuhan, dan menghancurkan pekerjaan Iblis, jika kita sendiri ada dalam tawanan dosa. satu-satunya hal yang paling tidak bisa diterima oleh Tuhan adalah melayani Tuhan dengan kehidupan yang tidak bersih. Jika tidak berpendidikan theologia tidak terlalu menjadi masalah. Hal-hal lain juga tidak menjadi masalah, tetapi hidup tidak bersih menjadi masalah besar.

Tidak ada komentar: