Maret 24, 2008

REKAN SEKERJA ALLAH (Pdt. Dr. Erastus Sabdono)

Mengikuti Yesus berarti mengerjakan pekerjaan-Nya (Lukas 9:62). Karya keselamatan yang dilakukan Allah atas dunia ini memang dengan sengaja belum diselesaikan sepenuhnya, hal ini di karenakan Allah menginginkan keterlibatan kita untuk turut serta menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Tidak banyak orang yang mengerti dan mau mengerti arti dari mengikut Yesus, sebab lebih benyak orang yang menganggap bila mengikuti Yesus itu hanya sekedar mengikuti kebaktian-kebaktian dan beberapa syariat agama/sakramen. Sedangkan mengikut Yesus berarti juga masuk dalam ruang kerja Allah untuk turut serta menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kita dapat turut serta mengambil bagian dalam pelayanan pekerjaan Tuhan dan menyelesaikan tugas Bapa yang belum tuntas selesai ini? Hati yang terbeban terhadap orang lain, jiwa-jiwa yang belum diselamatkan (a heart for the people). Kita perhatikan tindakan Tuhan takkala Ia menyuruh murid-muridnya memberi roti kepada orang yang sudah berhati-hari mengikut-Nya. Bagaimana seseorang dapat memiliki beban ini?
1. Menghayati Keselamatan.

Beban ini akan muncul dengan sendirinya tatkala kita menghayati keselamatan yang telah kita
terima dari Tuhan Yesus. Pengalaman keselamatan harus dimiliki setiap orang. Menghayati
keselamatan sama dengan menghayati kasih Allah. Penghayatan terhadap kasih Allah akan
mendorong seseorang mengasihi orang lain. Beban terhadap jiwa-jiwa terhilang tersebut lebih
dari sekedar semangat menyebarkan agama seperti yang kita temukan dibanyak agama.
Beban ini akan mendorong seseorang rela berbuat apapun demi keselamatan jiwa orang lain.
Oleh sebab itu, seseorang harus menghayati keselamatan yang ia terima dan memahami kasih
Allah yang begitu besar dalam hidup kita (Efesus 3:18).

2. Menyadari Nilai Jiwa Manusia.

Berharganya jiwa manusia akan mendorong dan menciptakan beban yang dalam terhadap
jiwa-jiwa tersebut. Berharganya jiwa manusia dinyatakan secara terang-terangan oleh Yesus
kepada kita (Matius 16:26; Markus 8:36; Lukas 9:25). Sering tanpa sadar kita tidak memper
dulikan betapa berartinya jiwa manusia itu. Yesus sangat peduli. Kepedulian Tuhan ini harus
menjadi teladan kita. Dalam hal ini kita mengerti mengapa TuhanYesus berkata : Kasihilah
sesamamu manusia seperti kepada dirimu sendiri.

3. Menerima Pikiran dan Perasaan Allah.

Hal ini terjadi bila seseorang memiliki persekutuan yang benar dengan Tuhan. Dalam hal ini se
seorang dapat merasakan beban yang sedemikian dalam terhadap jiwa-jiwa yang terhilang
(Roma 9:3). Allah akan sangat berkenan mengimpartasikan perasaan-Nya kepada kita. Bila
kita memiliki persekutuan yang benar dengan Allah maka perasaan dan pikiran Allah secara
otomatis tertransfer kepasa kita. Untuk itu, kita diingatkan agar tidak mencintai dunia (Yako
bus 4:4). Seorang yang mengasihi dunia, Kasih Allah tidak ada pada orang itu.

Tidak ada komentar: