April 21, 2008

Tempat Kediaman yang Kekal (Pdt. Dr. Erastus Sabdono)

Merayakan peristiwa-peristiwa besar yang berhubungan dengan tokoh agamanya sudah menjadi tradisi dilingkungan keagamaan. Begitu juga dengan hari kenaikan Tuhan Yesus. Peristiwa ini dianggap besar dan dijadikan sebagai hari raya. Pernakah saudara menemukan jawaban, mengapa kita harus merayakannya? Apa yang menarik dari peristiwa itu sehingga diresmikan sebagai hari raya? Ternyata banyak orang Kristen yang merayakan tanpa mengerti makna perayaan tersebut. Mereka hanya mengekor orang lain secara buta yang akhirnya menjadikan ibadah yang sia-sia. Sebaliknya jika kita menemukan makna yang tertuang dalam peristiwa bersejarah ini maka kekuatan akan pengharapan orang percaya semakin diteguhkan.


Yesus datang dari sorga, kembali ke sorga, tempat asalnya. Peristiwa ini bukan saja hendak menunjukkan keilahian-Nya tetapi juga merupakan peringatan kepada kita, anak-anakNya (pewaris kerajaan sorga) yang juga layak meninggali tempat mulia itu.


Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus berpijak pada ayat dalam Kis 1:10-11; Ketika mereka sedang menatap kelangit waktu Ia naik, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka : "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat kelangit? Yesus ini, yang terangkat kesorga meninggalkan kamu, akan datang dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik kesorga."


Dari ayat ini dua hal yang harus diingat bahwa : pertama, Yesus naik (kembali) kesorga, dan yang kedua Yesus akan kembali dengan cara yang sama. Kembalinya Yesus kesorga sudah digenapi, tetapi kembalinya kebumi untuk menjemput orang percaya belum digenapi. Oleh karena itu, jangan hanya terkesima menatap kenaikan Tuhan Yesus ke sorga, yang penting sekarang adalah bagaimana kita mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya kembali. Disinilah makna perayaan kenaikan Tuhan Yesus yang sebenarnya. Peringatan ini penting sebab banyak orang Kristen yang sebenarnya tidak mempersiapkan diri untuk menerima kedatangan-Nya kembali. Kedatangan-Nya yang kedua kelak sangatlah dasyat. Keadaan manusia pada saat itu dilukiskan dalam Lukas 18:1-8, sehingga sampai-sampai Yesus mempertanyakan "Adakah iman dibumi?". Untuk mencapai tempat yang disediakan itulah kita harus sungguh-sungguh mempersiapkan diri selama kita masih dibumi.

Tidak ada komentar: